Bahasa
 

Sebelumnya   Selanjutnya
7.1.2 Berkomunikasi melalui kemasan

Tampilan kemasan menentukan status dan sektor pasar dari produk. Produsen membangun citra atau asosiasi melalui tampilan produk. Produsen dapat memilih pengemasan sederhana, pengemasan mewah, atau tampilan diantara keduanya. Dalam hal ini warna merupakan hal terpenting. Berkomunikasi melalui warna telah menjadi bagian dalam industri cokelat, contohnya: di Belanda, kemasan meises cokelat biasa diasosiasikan dengan warna biru dan cokelat hitam batangan biasanya dekemas dengan aksen warna merah, sedangkan di Belgia asosiasi warna dilakukan dengan cara yang berbeda.

Pada umumnya semua jenis informasi dapat ditemukan pada kemasan. Beberapa informasi diwajibkan oleh UU, selebihnya ditambahkan sendiri oleh produsen untuk memberi manfaat kepada konsumen. Informasi yang diwajibkan untuk dicantumkan pada kemasan konsumen meliputi aspek di bawah ini:

  • pelabelan produk; pada umumnya UU tentang barang konsumsi di setiap negara menetapkan persyaratan ketat dalam label produk;
  • indikasi kuantitas; indikasi ‘e-mark’ pada kemasan barang konsumsi menjamin berat serta variasi berat produk sesuai dengan peraturan nasional yang berlaku;
  • nama dan alamat produsen; sebagai syarat liabilitas produk, harus dicantumkan nama pihak yang memasarkan produk;
  • pernyataan bahan; meskipun hal ini tidak (belum) diwajibkan bagi produk kakao dan cokelat, namun daftar bahan biasanya dicantumkan pada kemasan;
  • tanggal kadaluarsa; hal ini juga belum diwajibkan bagi produk kakao dan cokelat, namun telah menjadi praktek umum pada kemasan;
  • kode produksi dan lot; untuk menelusuri parameter proses dan produk, kode nomor digunakan untuk mengidentifikasi produk.

Biasanya kemasan juga mencantumkan harga produk dan informasi gizi, dengan demikian konsumen mendapatkan semua informasi yang relevan.



Sebelumnya Atas Selanjutnya